iDR - CLICKIT

BERANDA

Rabu, 14 Juli 2010

TRIBUTE TO AMOS FERDINAND RAURAU ALIAS EDHOT SAHABATKU


Edhot...begitu dia kerap dipanggil oleh orang-orang sekitar yang mengenalnya, memang sejak dulu saya sendiri tidak tahu siapa nama aslinya sehingga saya pun hanya menyebutnya dengan panggilan itu ironis memang saya justu baru mengetahui nama aslinya ketika dia menutup usianya minggu yang lalu. Kira-kira 8 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2002 ketika saya masuk ke Sekolah Alkitab di Malang saya sudah mulai mengenalnya. Edhot adalah seorang yang sangat pendiam pada waktu saya mulai mengenalnya, dia juga bukan seorang yang supel dan akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya namun dengan berjalannya waktu dan persahabatan kami maka saya mulai menyadari ada sesuatu yang lain di dalam dirinya. Edhot adalah seorang yang baik hati dan suka menolong, dia tidak segan-segan untuk menolong orang-orang yang dilihat membutuhkan pertolongannya termasuk saya, namun di sisi lain saya justru tidak mengetahui bahwa dia memiliki talenta musik (drum) yang bagus walaupun saya belum pernah melihat permainan drumnya namun saya dapat mengetahuinya dengan pasti dari rekam jejak yang dia miliki di dalam gereja tempat dia melayani sampai akhir hayatnya. Inilah juga yang membuat saya kagum dengan pribadinya yang bersahaja dan rendah hati namun sesungguhnya memiliki potensi yang besar di dalamnya tanpa pernah menonjolkan dan menyombongkannya dihadapan orang lain bahkan dihadapan orang-orang yang dikenalnya.

Ah tapi itu semua hanya tinggal kenangan bagi saya dan bagi semua orang yang pernah mengenalnya. Pada minggu yang lalu tepatnya hari Rabu, 07 Juli 2010, Edhot sudah terlebih dahulu kembali ke haribaan Ilahi tanpa pernah sempat mengucapkan kata-kata perpisahan bagi semua orang yang mengenalnya.  Saya sendiri terhenyak ketika mendapatkan berita mengenai kematiannya di Sekolah Alkitab di Malang tempat dimana saya menempuh pendidikan teologi. Miris memang, dan sedih pastinya karena Edhot pergi meninggalkan 
istri dan seorang putra dan sejuta kenangan bersama dengannya dan orang-orang yang dikasihinya. Satu hal lagi yang membuat saya kagum dengan Edhot yaitu sekalipun dia harus mengalami penderitaan yang berat karena penyakit yang dialaminya namun sampai akhir hayatnya dia tidak pernah mengeluhkan hal tersebut namun dia terus bersyukur kepada Tuhan atas semua perbuatanNya yang baik dan luar biasa di dalam hidupnya.

Sampai saya memposting tulisan ini, saya masih belum percaya jika Edhot telah tiada namun semua kenangan bersama dirinya tidak akan pernah terhapus di dalam benak saya.

Selamat jalan Amos Ferdinand Raurau alias Edhot Sahabatku, engkau akan selalu terkenang di dalam diriku sampai kita berjumpa lagi di Rumah Bapa di Surga. Amin.

Ini adalah video yang didedikasikan untuk Edhot karena iman dan kesetiaannya kepada Tuhan sampai akhir hayatnya. Terima kasih Jerry Rumkeny karena sudah membuatnya. Tuhan Memberkati kita semua.