iDR - CLICKIT

BERANDA

Rabu, 14 September 2011

HAPPY BIRTHDAY MAMA

Opa dan Oma yang sangat mengasihi cucu-cucunya
Ku ingin merangkai KATA UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN untuk orang yang sangat special hari ini. Orang yang telah membuat aku ada di dunia ini. Seorang wanita cantik yang telah melahirkan aku dengan sangat sempurna, tanpa kurang satu apapun jua. Ialah Mamaku…
Wahai Mama yang jauh di sana…
Dengarkanlah nyanyian hatiku di hari bahagiamu ini…
Nyanyian hati dari seorang anak yang tak kan pernah bisa membalas semua pengorbananmu…
Seorang anak yang sering menjatuhkan airmatamu …
Berdosanya aku sebagai anak sehingga mama menjatuhkan air mata untukku…
Sesak di dada karena kenakalanku semasa kecil…
Sesak di dada karena kenakalanku ketika aku beranjak dewasa…
Sesak di dada karena kenakalanku tak mengindahkan ucapan mama…
Maafkan aku yang belum bisa sempurna menjadi anak seperti yang mama harapkan…
Sesempurna ketika mama melahirkan aku kala maut mengintai…
Wahai Mamaku yang selalu setia menjadi Ibuku…
Wahai Mamaku yang selalu setia menjadi Ibu dari kakakku…
Wahai Ibuku yang selalu setia dengan Papaku…
Selalu sabar dan tabah menjalani segala keterbatasan…
Begitu kuatnya dalam ketidakberdayaan…
Engkau laksana pahlawan di kehidupan ini…
Ku ingin dunia mengetahui bahwa...
HARI INI ADALAH ULANG TAHUNMU.


HAPPY BIRTHDAY OMA DAN MAMA TERSAYANG, OPA, ANAK-ANAK, MENANTU DAN CUCU-CUCUMU MENGASIHI OMA DAN MAMA SELALU.


Papi, Mami dan Elita
Mama Kika, Papa Bobby dan Josh


Opa dan Cucu-Cucu Tersayang Bung Josh dan Kaka Elita

Rabu, 03 Agustus 2011

HAPPY BIRTHDAY ELITA

Dua tahun lalu papi dan mamimu hampir putus asa ketika melihat disekeiling kamar bersalin dimana semua ibu-ibu disana telah melahirkan bayi mereka namun engkau tidak kunjung lahir nak. Seharian penuh papi dan mamimu tanpa letih dan lelah serta dibalut dengan semangat menanti kelahiranmu yang telah menunjukkan gejalanya pada hari Minggu dini hari pukul. 3.30 di tanggal 2 Agustus 2009. Namun engkau memilih untuk lahir di Senin pagi hari, tepat pada tanggal 03 Agustus 2009 pukul 5.25 anakku: 

Graciella Lovelita Yemima Paais

Tangis pertamamu ternyata tidak sendirian anakku. Engkau pun mengajak Papi untuk ikut serta dalam tangisanmu. Tangis seorang Ayah yang sangat bahagia, melihat bayi mungil lahir dari rahim Mamimu.Engkau adalah Anugerah dan sekaligus titipan Tuhan untuk Papi dan Mami. Terima kasih Tuhan….Engkau telah memberikan Anugerah-Mu kepadaku.Nak….hari demi hari telah engkau lalui hingga tak terasa usiamu sekarang sudah menginjak dua tahun. Dulu engkau hanya mampu menangis,akan tetapi sekarang engkau telah belajar untuk mengenali orang-orang di sekitarmu, engkau telah mampu berbicara, engkau telah mampu berjalan.  Di ulang tahunmu yang kedua ini, Papi hanya berpesan kepadamu Nak. Kelak engkau besar nanti, jadilah engkau manusia yang senantiasa taat, senantiasa mensyukuri berkat dan anugerah yang diberikan Tuhan kepadamu, jadilah engkau manusia yang jujur karena sekali engkau berdusta, maka orang tidak akan mempercayaimu lagi. Pegang teguh ajaran Firman TUHAN dalam setiap nafasmu. Jadilah engkau anak yang pandai, bantulah lingkunganmu ketika mereka membutuhkan pertolonganmu, dan bergunalah engkau bagi sesama.  Tidak ada yang bisa papi berikan kepadamu di hari ulang tahunmu ini, kecuali kasih sayang seorang ayah yang tulus kepada anaknya. Kecupan papi di keningmu sebagai ungkapan Selamat Ulang Tahun untukmu nak. Engkau akan lebih mengerti itu, dibandingkan papi mengucapkan kata selamat ulang tahun seribu kali.

Lihatlah ketika engkau baru saja lahir dan engkau sekarang ini nak. 


SELAMAT ULANG TAHUN ELITA..DOA PAPI DAN MAMI MENYERTAIMU! WE LOVE U SO MUCH.
             







                                                                        

Rabu, 20 April 2011

DOA BAPA KAMI

Jangan mengatakan BAPA, kalau sehari-hari tidak berlaku sebagai anak.
Jangan mengatakan KAMI, kalau engkau hidup tersendiri dalam egoismemu.
Jangan mengatakan YANG ADA DI SURGA, kalau hanya memikirkan hal-hal duniawi.
Jangan mengatakan DIMULIAKANLAH NAMAMU, kalau tidak menghormatiNya.
Jangan mengatakan TERJADILAH KEHENDAKMU,
kalau tidak mau menerimanya bila ternyata adalah berat dan pahit.
Jangan mengatakan BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI,
kalau tidak prihatin akan mereka yang lapar, orang buta huruf dan tanpa harapan untuk besok.
Jangan mengatakan AMPUNILAH KESALAHAN KAMI,
kalau masih menyimpan kebencian terhadap saudaramu.
Jangan mengatakan JANGANLAH KAMI BIARKAN JATUH DALAM PENCOBAAN,
kalau masih bermaksud berbuat dosa.
Jangan mengatakan BEBASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT,
kalau tidak berani mengambil posisi melawan kejahatan. 

Jangan mengatakan AMEN, kalau tidak menganggap serius setiap kata doamu BAPA KAMI.

Kamis, 17 Februari 2011

KESEIMBANGAN HIDUP


Sediakanlah waktu untuk bekerja - Itu adalah harga keberhasilan
Sediakanlah waktu untuk berpikir – itu adalah sumber kekuatan
Sediakanlah waktu untuk bermain – itu adalah rahasia awet muda,
Sediakanlah waktu untuk membaca – itu adalah mata air kebijaksanaan. Sediakanlah waktu untuk menjadi peramah – itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Sediakanlah waktu untuk bermimpi – itu menambatkan kereta anda ke bintang
Sediakanlah waktu untuk mengasihi dan dikasihi – itu adalah hak istimewa orang-orang yang sudah ditebus.
Sediakanlah waktu untuk melihat ke sekeliling – waktunya terlalu singkat untuk mementingkan  diri sendiri.
Sediakanlah waktu untuk tertawa – itu adalah musik dari jiwa kita.
Sediakanlah waktu bagi Allah – itu satu-satunya penanaman modal yang kekal dalam hidup ini.

(Ted W. Engstrom dan Edward R, Dayton, Seni Managemen bagi Pemimpin Kristen. )

Kamis, 16 Desember 2010

TRIBUTE TO PAPA

Bagi seorang yang sudah dewasa, yang sedang jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan mamanya. bagaimana dengan papa?

Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari. Tapi tahukah kamu, jika ternyata papalah yg mengingatkan mama utk meneleponmu?

Saat kecil, mamalah yg lebih sering mendongeng. Tp tahukah kamu bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang kamu lakukan seharian.

Saat kamu sakit batuk/pilek, papa kadang membentak "sudah dibilang! jgn minum es!". Tapi tahukah kamu bahwa papa khawatir?


Ketika kamu remaja, kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!" Sadarkah kamu bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, kamu adalah sesuatu yg sangat berharga....



Saat kamu bisa lebih dipercaya, papapun melonggarkan peraturannya. Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.  Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.

Ketika kamu dewasa,dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis. Di saat kamu memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi. Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Saat kamu diwisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga. Sampai ketika teman pasanganmu datang untuk meminta izin mengambilmu dari papa.

Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi izin. Dan akhirnya..Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yg dianggapnya pantas, papa pun tersenyum bahagia.

Apa kamu tahu,bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan iapun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik.

Bahagiakah Putra/i kecilku yg manis bersama pasangannya ? Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.


HAPPY BIRTHDAY PAPA...I LOVE U SO MUCH PAPA...

Rabu, 15 Desember 2010

SEORANG ISTRI

Disaat menuju jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya:

“Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.”

Kemudian salah satu mahasiswa berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswa tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama di antaranya yang menurut anda paling tidak penting !

Mahasiswa itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Kemudian mahasiswa itu mencoret satu nama teman kantornya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi !

Mahasiswa itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, istrinya dan nama anaknya.

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswa itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, “Silahkan coret satu lagi!”

Dengan pelahan-lahan mahasiswa itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Hatinya menjadi bingung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.

Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah harta anda yang paling berharga, sedang istri itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih istri sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya.

Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, “Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istri saya.”


HAPPY BIRTHDAY MAMI. I Thank GOD For Having You In My Life. I LOVE U SO MUCH. (Amsal 31:29, Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.)






Selasa, 30 November 2010

MORE THAN LOVE

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini yaitu Fortis Asset Management.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu 'agar semua anaknya dapat berhasil'.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:

"Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu." Sambil air mata si sulung berlinang.

"Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian". Si Sulung melanjutkan permohonannya.

"Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit." Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : "Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…" Sambil menangis.

" Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia."